Salah satu contoh yang umumnya diidamkan atau yang ibu suka saat hamil adalah makanan dan minuman manis. Untuk ibu hamil, konsumsi jenis ini sebenarnya tidak bermasalah asalkan tidak berlebihan.
Terdapat beberapa hal vital yang perlu diperhatikan dalam kehamilan, salah satu yang terpenting adalah konsumsi makanan dan minuman. Nah konsumsi makanan juga tidak sembarangan, melainkan harus sesuai dengan anjuran medis.
Apa Saja Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Sedang Hamil?
Menurut Dietary Guidelines Amerika Serikat, yang juga menjadi acuan dari the American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), konsumsi nutrisi yang lengkap dan bergizi dibutuhkan untuk mencapai kesehatan terbaik bagi ibu dan janin.
Jenis makanan yang disarankan antara lain:
- Buah-buahan: Apel, pisang, mangga, jeruk, beri
- Sayuran: Brokoli, bayam, edamame
- Protein: Hewani (daging ayam, telur), Nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe)
- Grain: Gandum, sereal, oatmeal
- Lemak tidak jenuh: Alpukat, minyak zaitun
- Dairy: Susu, yoghurt, susu kedelai
Semua jenis makanan tersebut sebaiknya dikonsumsi dengan porsi yang seimbang.
- 10 Lipstik Tahan Lama & Waterproof Untuk Bibir Kering | Fisioterapia
- 10 Catering Sehat & Diet Terdekat di Jakarta | Fisioterapia
- 8 Manfaat Minum Susu Kedelai Untuk Ibu Hamil | Fisioterapia
- 10 Sunscreen Untuk Kulit Berminyak & Sensitif | Fisioterapia
- 10 Buah Buahan yang Bagus Untuk Ibu Hamil Muda | Fisioterapia
Konsumsi Suplemen Untuk Ibu Hamil: Sumber Vitamin dan Mineral Esensial
Nah, selain konsumsi makanan di atas, juga terdapat beberapa vitamin dan mineral yang perlu diperhatikan karena sangat berperan penting dalam kehamilan dan perkembangan janin. Vitamin dan mineral ini bisa kamu dapatkan dari sumber makanan maupun dari suplemen yang sebaiknya dikonsumsi secara rutin oleh ibu hamil.
Beberapa vitamin dan mineral esensial untuk dikonsumsi saat ibu hamil adalah:
1. Asam folat
Asam folat adalah salah satu dari beragam jenis vitamin B yang sebaiknya dikonsumsi sejak sebelum hamil, yaitu sejak merencanakan kehamilan. Fungsinya adalah untuk mendukung perkembangan otak dan saraf pada janin, dan mencegah terjadinya penyakit bawaan sejak lahir, berupa Neural Tube Defect (NTD).
Kadar konsumsi asam folat yang disarankan adalah sebanyak 400-800 microgram per hari. Selain dari suplemen, kamu juga bisa mendapatkannya dari sayuran hijau dan kacang-kacangan.
2. Kolin
Kolin adalah mineral yang juga berfungsi untuk mendukung perkembangan otak dan saraf bayi, yang umumnya paling banyak kamu dapatkan dari telur, daging, makanan laut, dan kacang-kacangan.
3. Zat besi
Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen dalam darah. Kekurangan zat besi atau disebut dengan anemia dapat menimbulkan gangguan pada ibu hamil dan janin. Kamu bisa mendapatkannya dari daging dan kacang-kacangan, maupun dari suplemen.
4. Vitamin B12
Vitamin B12 juga berperan dalam pembentukan sel darah merah. Ibaratnya seperti membangun rumah, tidak cukup dengan batu bata saja, tetapi juga membutuhkan semen. Oleh sebab itu, tidak hanya zat besi saja yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi juga vitamin B12.
Sumber vitamin B12 berasal dari buah-buahan, susu, daging, dan makanan laut. Kamu juga bisa mengkonsumsi suplemen khusus untuk ibu hamil, yang umumnya mengandung gabungan dari beberapa vitamin dan mineral yang lengkap untuk ibu hamil.
5. Yodium
Yodium bisa kamu dapatkan dari garam yang telah ditambahkan yodium, makanan laut, telur, dan dairy. Konsumsi yodium yang cukup sangat penting bagi perkembangan otak bayi.
6. Kalsium
Tidak kalah penting juga adalah kalsium yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi pada bayi. Kamu bisa mendapatkannya dari susu, keju, yoghurt, dan ikan.
Tentunya jangan lupa untuk berkonsultasi dahulu dengan tenaga medis sebelum memulai konsumsi suplemen.
- 10 Cara Menghilangkan dan Mengatasi Mual Saat Hamil Muda: Kapan Perlu ke Dokter?
- Cara Jitu Meredakan Pusing Saat Hamil
- Rekomendasi Makanan untuk Program Hamil
- Waspada! Kenali Gejala Umum Diabetes
- 10 Makanan & Minuman Agar Cepat Kontraksi dan Melahirkan: Bisa Mempercepat Kontraksi dan Pelancar Melahirkan!
Makanan yang Sebaiknya Dibatasi Untuk Ibu Hamil: Salah satunya adalah Makanan Manis
Jenis makanan yang sebaiknya dibatasi oleh ibu saat hamil antara lain:
1. Makanan dan Minuman Manis: Terutama yang Mengandung Pemanis Tambahan
Makanan dan minuman manis sebaiknya dibatasi untuk ibu hamil, terutama yang mengandung pemanis tambahan atau artifisial. Contoh makanan manis yang sebaiknya dibatasi untuk ibu hamil adalah minuman bersoda, makanan dan minuman dalam kemasan, serta kue kering maupun basah yang mengandung kadar gula tinggi serta pemanis tambahan.
2. Makanan dengan Kandungan Lemak Jenuh yang Tinggi
Lemak yang baik saat kehamilan adalah unsaturated fat atau lemak tidak jenuh, sedangkan lemak jenuh dinilai kurang baik untuk ibu hamil. Contoh makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi adalah makanan yang diproses (sosis, ham, dsb), minyak kelapa, keju yang diproses, dan mentega. Sedangkan contoh makanan dengan kandungan lemak tidak jenuh misalnya alpukat, minyak zaitun, dan kacang.
3. Tidak Hanya Manis, Batasi juga Makanan Asin Untuk Ibu Hamil: Makanan kaya Sodium (Natrium)
Sodium atau natrium ini terdapat dalam banyak makanan dengan kadar yang bervariasi, dengan fungsi utama sebagai penambah rasa dan pengawet. Sebaiknya saat hamil, ibu mengkonsumsi makanan yang dimasak sendiri. Selain untuk mengatur kadar garam yang dikonsumsi, kamu juga bisa menambahkan rasa dengan beragam bumbu dan rempah, sehingga mengurangi garam yang digunakan saat masak.
Selain itu, sebaiknya kamu menghindari makanan dengan kadar sodium tinggi, seperti makanan dalam kemasan yang diawetkan, misalnya sosis, ham, kornet, mie instan, dsb.
5 Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Makanan dan Minuman Manis Untuk Ibu Hamil
Saat hamil, mungkin kamu merasa lebih suka atau ngidam akan makanan dan minuman manis, namun ada beberapa bahaya konsumsi terlalu banyak makanan dan minuman manis untuk ibu hamil, yaitu:
1. Diabetes Mellitus Tipe Gestasional
Bahaya konsumsi terlalu banyak makanan dan minuman manis untuk ibu hamil yang pertama adalah meningkatkan risiko terkenal penyakit Diabetes Mellitus tipe Gestasional. Penyakit ini dapat didiagnosa berdasarkan gejala yang dialami dan pemeriksaan penunjang gula darah.
Jika kamu mengalami gejala cepat lelah, nafsu makan berlebihan, banyak minum, atau banyak Buang Air Kecil (BAK) sebaiknya kamu memeriksakan diri ke tenaga medis. Kamu juga bisa memeriksa kadar gula dalam darah, yang akan meningkat jika kamu mengidap penyakit Diabetes Mellitus tipe Gestasional.
Dampak dari penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi dalam kehamilan yang berdampak pada kesehatan ibu dan bayi, seperti pre-eklamsia dan kelahiran prematur. Selain itu, terjadinya Diabetes Mellitus pada kehamilan dapat meningkatkan risiko ibu terkena Diabetes Mellitus tipe 2 setelah persalinan dan terkena penyakit yang sama pada kehamilan berikutnya.
2. Makanan Manis Berlebihan Untuk Ibu Hamil Bisa Menyebabkan Obesitas
Obesitas adalah berat badan berlebihan yang juga bisa terjadi pada kehamilan. Peningkatan berat badan adalah hal yang wajar dan normal dalam kehamilan, namun kapankah peningkatan berat badan disebut berlebihan atau obesitas?
Terdapat rekomendasi peningkatan berat badan pada ibu hamil dihitung berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil. Rekomendasi ini bersumber dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yaitu:
-
- IMT kurang dari 18.5: rekomendasi peningkatan berat badan adalah 22-28 kg
- IMT 18.5–24.9: rekomendasi peningkatan berat badan adalah 16-24 kg
- IMT 25–29.9: rekomendasi peningkatan berat badan adalah 14-22 kg
- IMT lebih atau sama dengan 30: rekomendasi peningkatan berat badan adalah 11-19 kg
Lebih dari rekomendasi di atas, maka dapat dikategorikan berlebihan atau obesitas. Obesitas dalam kehamilan dapat dipicu oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman manis untuk ibu hamil. Komplikasi dari obesitas pun dapat berdampak pada ibu dan bayi sehingga sebaiknya membatasi konsumsi makanan dan minuman manis saat hamil.
3. Pre-Eklamsia
Pre-eklamsia adalah penyakit dalam kehamilan yang dapat menyebabkan keadaan gawat darurat untuk ibu dan bayi. Kondisi ini dipicu jika saat hamil kamu suka makan makanan dan minuman manis, terutama minuman bersoda dan dalam kemasan.
Gejala dari pre-eklamsia dapat berupa pandangan buram, kaki bengkak, nyeri ulu hati, pusing, mual, dan muntah. Lalu pada pemeriksaan umumnya ditemukan tekanan darah tinggi dan protein pada urin. Jika tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan kejang, tidak sadarkan diri, dan kegawat daruratan janin.
4. Untuk Ibu Hamil, Batasi Makanan Manis Jika Tidak Ingin Melahirkan Prematur
Kelahiran prematur atau lebih cepat dari taksiran persalinan juga merupakan salah satu contoh komplikasi dapat dipicu oleh konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan untuk ibu hamil. Terlebih lagi jika telah menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus tipe Gestational, obesitas, dan pre-eklamsia.
5. Risiko Gangguan dan Penyakit pada Bayi
Bayi yang dikandung oleh ibu hamil yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman manis juga terkena dampak dari pola makan tidak sehat tersebut. Beberapa dampaknya, yaitu berat badan berlebihan dan ukuran bayi yang besar, risiko hipoglikemia saat bayi baru lahir, serta meningkatkan risiko penyakit Diabetes Mellitus setelah anak lahir dan bertumbuh, hingga dewasa.
Cara Membatasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Untuk Ibu Hamil
Jika saat hamil, kamu sangat suka makanan manis, terdapat beberapa cara untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis saat hamil, yaitu:
- Konsumsi makanan sehat dengan porsi cukup sehingga ibu tidak merasa kelaparan
- Minum air putih yang cukup, sekitar 2.5 hingga 3 liter per hari
- Olahraga selama setidaknya 30 menit, sekitar 3 kali dalam seminggu
Demikianlah 5 Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Makanan dan Minuman Manis Untuk Ibu Hamil. Stay healthy!