Hustle Culture Adalah: Kenali Artinya, Tanda, Dampaknya Bagi Tubuh, dan Cara Menghindarinya!

hustle culture adalah hustle culture artinya Apa itu hustle culture arti hustle culture

Sebenarnya apa sih arti hustle culture itu? Hustle culture artinya adalah suatu fenomena yang sedang trending untuk menggambarkan kultur kerja pada kalangan pekerja saat ini. Yuk simak artikel di bawah ini untuk penjelasan lengkapnya.

Apa itu Arti dari Hustle Culture?

Arti hustle culture adalah sebuah fenomena yang sedang trending di kalangan para fresh graduate atau pekerja muda. Tren ini merupakan bentuk glorifikasi dari over-working atau berkerja secara berlebihan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, tanpa memperhatikan batasan waktu dan fisik.

Fenomena yang berbahaya ini sekilas tampak positif dan produktif, namun di balik itu, terdapat fisik dan psikologi manusia yang terlalu kelelahan. Tidak hanya itu, tetapi fenomena ini juga bisa mengancam hubungan interpersonal dengan keluarga maupun kerabat karena hampir seluruh waktu digunakan untuk bekerja, sehingga tidak ada waktu untuk yang lain.

Jangan mudah untuk tertipu dengan glorifikasi hustle culture oleh kalangan anak muda di media sosial, karena media sosial banyak digunakan untuk memamerkan sisi positif dan baik dari suatu fenomena atau kehidupan, tetapi tidak memperlihatkan sisi negatifnya. Hal ini adalah salah satu alasan mengapa media sosial dapat meningkatkan depresi.

Oleh sebab itu, kamu wajib menelaah ulang apakah kamu termasuk salah satu yang terperangkap dalam fenomena ini? Yuk simak ciri atau tanda-tandanya!

Ciri dan Tanda Hustle Culture

Berikut adalah beberapa ciri dan tanda dari fenomena ini, yaitu:

  • Bekerja lebih dari waktu dan taraf yang telah ditentukan
  • Lebih mementingkan pekerjaan di atas hal-hal lain
  • Perfeksionis, dan kurang bisa menerima jika hasil kerja tidak sempurna
  • Tidak mempedulikan kesehatan fisik dan mental

Jika dilihat sekilas bekerja lebih dari taraf yang ditentukan terdengar baik kan? Hal ini dapat menjadi pedang bermata dua, yang artinya dapat berdampak positif ataupun negatif, bergantung dari praktik masing-masing.

Yang sekarang terjadi adalah glorifikasi media sosial terhadap fenomena ini menyebabkan banyak orang yang ingin ikut melakukannya sebagai bentuk untuk mengikuti tren. Adapun kecenderungan para pengguna media sosial yang merasa Fear of Missing Out (FOMO) jika tidak mengikuti tren.

Sesuai dengan tulisan bahwa media sosial dapat meningkatkan depresi, rasa Fear of Missing Out (FOMO) jika tidak mengikuti hustle culture adalah salah satu alasan seseorang bisa menjadi depresi, yaitu merasa kurang rajin, kurang berusaha, dan menjadi minder dibandingkan orang lain.

Apa 3 Dampak Negatif dari Hustle Culture?

Hustle culture dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisik, psikologis, dan mental yang sudah mulai terlihat banyak tampak pada kalangan anak muda saat ini, antara lain:

1. Terganggunya Kesehatan Fisik

Menjaga kesehatan fisik dengan pola hidup yang sehat bukanlah bagian dari hustle culture. Fenomena hustling ini mengutamakan pekerjaan di atas kesehatan fisik, dengan beberapa hal yang paling sering dilakukan adalah:

  • Bekerja tidak kenal waktu, misalnya dari pagi hingga larut malam
  • Konsumsi makanan dan minuman yang dapat mendukung kinerja secara berlebihan, misalnya kopi, minuman tinggi gula, dsb
  • Istirahat atau tidur yang kurang, yaitu tidak cukup 6 jam tidur pulas, tanpa interupsi di malam hari
  • Tidak memiliki waktu untuk memeriksakan kesehatan fisik, misalnya ke dokter

Hal-hal tersebut mungkin tidak akan memberikan dampak negatif yang nyata dalam beberapa hari atau beberapa minggu, tetapi jika kerap dilakukan selama berbulan-bulan hingga tahunan, maka dampaknya akan sangat besar bagi keesehatan fisik.

Risiko terkena penyakit seperti Diabetes Mellitus (kencing manis), hipertensi (tekanan darah / tensi tinggi), jantung koroner, , dan stroke akan sangat meningkat.

2. Ketidak Seimbangan Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

 

 

Work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangatlah penting dalam merawat dan mempertahankan kehidupan interpersonal atau sosial dengan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial untuk bertahan hidup.

Pembagian waktu yang seimbang sangatlah penting untuk mempertahankan hubungan dengan anggota keluarga maupun kerabat dan teman. Jika kamu bekerja secara berlebihan tanpa kenal batas waktu, maka waktu untuk hubungan sosial dengan orang-orang di rumah dan di luar tempat kerja akan berkurang secara signifikan.

Pekerjaan yang telah menguras tenaga kamu juga akan membuat kamu malas untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Hal ini sangat berbahaya karena tanpa kita sadari, ternyata hubungan interpersonal kita telah jauh memudar.

Tidak jarang seseorang dengan hustle culture akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya lantaran kurang bisa membagi waktu yang seimbang. Dampak negatif ini bisa berujung pada penelantaran, bahkan hingga hubungan yang buruk dengan anak atu keluarga dan perceraian dengan pasangan.

3. Mudah Terkena Burnout dan Depresi

Dilansir dari Mayo Clinic, istilah burnout merujuk pada suatu tipe stres yang berkaitan dengan pekerjaan, yang terjadi akibat kelelahan fisik dan atau emosional dan menyebabkan kurangnya kepuasan terhadap pencapaian serta kehilangan identitas personal.

Burnout bisa terjadi akibat ada hustle culture sehingga menyebabkan beban mental yang berat dalam durasi waktu yang singkat. Burnout sangat berkaitan erat dengan depresi yang terjadi sebagai dampak negatif yang berbahaya dari hustle culture.

3 Cara Menghindari Hustle Culture Agar Terhindar dari Dampak Negatifnya

Simak dan lakukan 3 cara ini agar tidak terkena dampak negatif dari hustle culture.

1. Tentukan Arti Sukses Kamu Sendiri

Cara yang pertama adalah tentukan arti sukses kamu sendiri. Sukses tidak hanya terbatas pada lingkup pekerjaan saja, tetapi juga sukses membina kehidupan sosial dan di luar pekerjaan juga merupakan definisi lain dari sukses.

Daripada mengikuti tren yang bisa memperburuk kesehatan fisik dan mental kamu, tentukanlah arti sukses bagi diri kamu sendiri. Jika kamu bisa mencapai target yang kamu tentukan sendiri, tentunya kamu akan lebih nyaman dan percaya diri tanpa harus mengikuti standar orang lain.

2. Bagi Waktu dengan Bijak

Bijak dalam membagi waktu adalah salah satu keahlian yang sangat dibutuhkan dan sangat berharga. Kamu perlu membagi waktu agar tercapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi kamu.

Tentukan prioritas kamu dan bagilah waktumu berdasarkan prioritas tersebut. Perlu diingat bahwa setiap penentuan prioritas akan memiliki konsekuensi tertentu, misalnya kamu memprioritaskan pekerjaan di atas keluarga, maka konsekuensi yang harus kamu hadapi adalah hubungan keluarga yang kurang harmonis.

3. Jangan Terpengaruh dengan Media Sosial

Ingatlah bahwa media sosial hanya menampakkan satu sisi dari banyak aspek dalam kehidupan. Meskipun terlihat selalu bahagia di media sosial, bukan berarti seseorang tidak mengalami kesulitan ataupun kesedihan. Oleh sebab itu, tetaplah berfokus pada diri dan kehidupan kamu sendiri, dibandingkan iri hati atau cemburu terhadap kehidupan orang lain.

Demikianlah Hustle Culture Adalah: Kenali Arti, Dampaknya Bagi Tubuh, dan Cara Menghindarinya! Semoga bermanfaat!