Olahraga memilki segudang manfaat salah satunya membuat tubuh lebih sehat. Tetapi, sebelum melakukan aktivitas olahraga ada hal penting yang wajib dilakukan yakni melakukan gerakan pemanasan sebelum olahraga.
Dokter dan para ahli bahkan merekomendasikan setiap orang untuk berolahraga agar memeroleh tubuh yang sehat
Selain membuat tubuh menjadi bugar, olahraga juga dapat membuat daya imunitas kamu meningkat.
Melakukan gerakan pemanasan yang benar, merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan.
Jika olahraga dilakukan tanpa pemanasan, maka akan menyebabkan otot-otot pada tubuh menjadi tegang atau kaget.
Bukannya menjadi sehat, justru dapat mengakibatkan risiko salah urat hingga bisa membuat kram ketika olahraga.
Oleh karena itu, alangkah baiknya sebelum melakukan olahraga pentignya melakukan pemanasan.
Sebab, gerakan pemanasan amat diperlukan sebelum kalian menjalani aktivitas olahraga.
Selain meregangkan otot-otot, gerakan oemanasan bisa menghindarkan kalian dari resiko cidera dalam berolahraga.
Namun, bagaimana gerakan pemanasan sebelum olahraga yang tepat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti salah urat?
Simak artikel berikut untuk mengetahui jenis gerakan pemanasan sebelum olahraga.
Jenis Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga:
1. Gerakan Pemanasan Dinamis
Gerakan pemanas sebelum olahraga yang pertama yakni pemanasan dinamis jenis ini membutuhkan pengendalian kaki dan tangan yang dilakukan secara perlahan.
Saat melakukan pemanasan jenis ini, bagian tubub akan bergerak dengan cepat.
Kecepatan ini kemudian dibawa meningkat secara bertahap dan perlahan-lahan.
Peningkatan gerakan tersebut bisa dilakukan secara bersamaan atau bertahap. Lakukan gerakan pemanasan dinamis senyaman kamu.
2. Pemanasan Pasif
Gerakan pemanasan satu ini, bisa kalian lakukan dengan cara berpasangan. Jenis pemanasan ini diawali dengan posisi berdiri.
Setelahnya bagian pinggang bersandar ke tembok. Kemudian, pasangan dapat mengangkat kaki serta meregangkan hamstring.
Gerakan pemanasan sebelum olahraga satu ini, bermanfaat untuk meregangkan otot, mengurangi kelelahan otot, rasa nyeri usai berolahraga sehingga mencegah terjadinya kejang otot.
3. Pemanasan Statis
Gerakam pemanasan sebelum olahraga selanjutnya ada pemanasan statis dilakukan dengan gerakan yang melibatkan bagian tubuh kalian.
Pemanasan jenis ini tidak terlalu banyak melibatkan anggota tubuh mulai dari ujung kepala hingga kaki.
Pemanasan statis juga biasa diaplikasikan dalam pembelajaran olahraga di sekolah.
Banyak gerakan pemasan statis yang biasa dilakukan dalam kegiatan olahraga di sekolah.
Misalmya saja gerakan yang cukup sederhana seperti memutar bagian kepala. Atau gerakan peregangan kaki yang dilakukan selama 30 detik.
Gerakan pada pemanasan jenis ini pun mampaknya lebih ringan, serta tidak menyakitkan.
Kendati demikian, pemanasan jenis ini tetap memberikan manfaat bagi tubuh.
4. Pemanasan Balistik
Gerakan pemanasan balistik memang harus dilakukan dengan amat hati-hati.
Sebab, apabila tak dilakukan secara benar, maka akan meningkatkan risiko cidera.
Oleh karena itu, biasanya gerakan pemanasan balistik biasanya hanya dilakukan oleh para atlet maupun profesional di bidang olahraga.
Gerakan pemanasan balistik dilakukan dengan cara mendorong bagian tubuh dengan melewati batas pada pergerakan normal. Gerakan ini tentunya terbilang cukup berbahaya.
Akan tetapi, pemanasan balistik ini memiliki manfaat yang cukup banyak.
Pemansan balistik dapat membuat otot menjadi lebih regang sehingga pergerakan yang dilakukan ketika berolahraga akan meningkat.
5. Pemanasan Isometrik
Pemanasan isometrik juga dapat dilakukan secara berpasangan. Lebih kurang pemanasan jenis ini mirip seperti pemanasan pasif.
Pemanasan isometrik, dilakukan dengan cara menahan posisi gerakan selama beberapa saat. Apabila merasa kesulitan dalam menahan posisi gerakan, kamu bisa melibatkan pasangan.
Misalmya ketika kamu melakukan gerakan mengangkat kaki dengan tinggi.
Pasangan tentu perlu membantu menahan kaki. Selain itu gerakan kaki perlu ditekan ke arah yang berlawanan.
Tak perlu bantuan ahli dalam melakukan pemanasan jenis ini. Namun bukan berarti kamu bebas melakukan gerakan dengan sembarangan.
Pemanasan isometrik sendiri bertujuan untuk memperkuat tendon maupun ligament.
Tak hanya itu, pemanasan jenis ini juga berfungsi untuk meningkatkan jarak pergerakan pada sendi
6. Aktif Terisolasi
Beda dengan pemanasan statis, pemanasan aktif terisolasi umum seringkali dilakukan oleh pelatih, terapis pijat hingga para atlet. Pemanasan jenis ini, juga bertujuan untuk melatih otot tubuh.
Sehingga pemanasan aktif terisolasi hanya dilakukan oleh orang-orang yang memang sudah ahli di bidangnya.
Salah satu contoh gerakan pemanasan aktif terisolasi adalah dengan meletakan kaki di atas dalam posisi tertidur.
Nah, setelahnya kalian menahan kaki dalam posisi tersebut selama beberapa detik.
7.Propriosepsi Neuromuscular
Pemansan neuromuscular merupakan gabungan dari beberapa jenis gerakan pemanasan lain.
Pemanasan pasif, isometri beserta pemanasan statis dikombinasikan dalam pemanasan jenis ini.
Gerakan dalam pemanasan jenis ini, perlu dilakukan secara bersamaan. Sehingga kamu bisa mencapai hasil yang maksimal.
Diantaranya ialah, tingkat kelenturan otot yang tinggi. Ya, sesuai dengan tujuan dari pemanasan ini merupakan latihan fleksibilitas serta kelenturan otot.
Itu dia sederet jenis gerakan pemanasan yang bisa kamu lakukan sebelum berolahraga sehingga kamu bisa terhindar resiko cidera dalam menjalankan aktivitas berolahraga.