Alergi Bulu Kucing
Bahaya Bulu Kucing: Penyebab Alergi & Penyakit Bagi Wanita? – Kucing adalah hewan peliharaan yang digemari, namun ternyata bahaya bulu kucing dapat menjadi penyebab alergi dan penyakit bagi wanita. Meskipun sangat lucu dan asyik untuk bermain dengan kucing, tetapi terdapat risiko penyakit yang bisa disebabkan olehnya, baik karena bulu, cakaran, gigitan maupun penyakit pada tubuh atau kulit kucing.
Seperti halnya manusia, kucing juga bisa terkena berbagai penyakit, apalagi jika kucing tidak dijaga dan dirawat dengan baik. Selain itu, kucing juga umumnya dibiarkan berkeliaran di sudut dalam rumah ataupun di luar rumah sehingga bisa terkena penyakit dari hewan lain atau dari lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya.
Penyakit yang paling sering terjadi pada kucing umumnya adalah infeksi, baik infeksi bakteri, virus ataupun jamur. Infeksi ini bisa menyebar kepada siapapun yang berkontak atau bersentuhan dengan kucing tersebut, terlebih pada anak-anak, yang sistem imunnya lebih lemah dibanding orang dewasa. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari bersentuhan dengan kucing yang tidak dikenal atau kucing liar.
- Cara Menurunkan Asam Lambung / Maag & Mengatasi Gejala GERD
- Manfaat Olahraga Untuk Saat Ibu Hamil: Senam, Jalan Santai, Yoga, dll
- Penyebab & Cara Mengobati Sakit Pinggang: Obat Nyeri Pinggang
- 10 Manfaat Minum Air Putih Bagi Tubuh & Kehidupan Manusia
- Pola Makan Sehat dengan Menu Makanan Sehat & Bergizi
Penyakit dari Kucing ke Manusia: Terutama pada Anak dan Wanita Hamil
-
Alergi Bulu Kucing
Bulu kucing memiliki potensi untuk mengiritasi dan menimbulkan gejala-gejala alergi pada orang-orang dengan riwayat kulit sensitif, riwayat alergi atau asma ataupun memiliki keturunan alergi atau asma. Reaksi alergi tidak hanya dari bulu kucing itu sendiri, tetapi juga akibat kebiasaan kucing menjilati dirinya sendiri sehingga banyak komponen air liur ataupun urin yang menempel pada bulu.
Gejala yang paling sering disebabkan bisa berupa gejala pada kulit atau saluran pernapasan. Pada kulit, umumnya muncul bintik-bintik atau ruam berwarna kemerahan atau bengkak disertai rasa gatal. Sedangkan gejala pada saluran pernapasan dapat berupa bersin-bersin, pilek hingga yang parah adalah memicu sesak atau serangan asma.
-
Cat Scratch Disease
Cat Scratch Disease atau penyakit akibat cakaran kucing adaalah kondisi yang muncul akibat infeksi bakteri Bartonella henselae yang dapat tertular melalui cakaran atau gigitan kucing. Penularan umumnya terjadi karena kurang terjaganya kebersihan, yaitu tidak mencuci tangan setelah bermain atau mengelus kucing. Menurut Children’s Hospital of Philadelphia gejala Cat Scratch Disease dapat berupa demam, lemas, mual, muntah hingga muncul benjolan kelenjar.
Umumnya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya pada orang dewasa, namun pada anak-anak dengan sistem imun yang lebih lemah dibanding orang dewasa, penyakit ini memerlukan penanganan yang tepat. Oleh sebab itu selalu jaga kebersihan dan waspada jika terdapat gejala yang disebutkan dengan riwayat bermain dengan kucing.
-
kurap
Penyakit kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang dapat disebabkan oleh beragam jenis spesies jamur, namun khususnya pada kucing, yaitu Microsporum canis atau Trichophyton mentagrophytes. Gejala yang ditimbulkan berupa ruam kering dan bersisik, bentuk seperti lingkaran atau pulau dengan tepi yang lebih merah dan menonjol.
Penyakit dari kucing ini dapat disebabkan karena tidak mencuci tangan setelah bersentuhan. Tentunya saat kamu tertular penyakit kurap dari kucing kamu, sebaiknya kamu dan kucing kamu berobat agar tidak saling menularkan lagi. Terdapat berbagai macam bentuk obat jamur yang bisa kamu gunakan, seperti salep, sampo atau obat minum.
-
Infeksi Bakteri Salmonella
Bakteri Salmonella merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit demam tifoid. Tidak hanya menyerang manusia, tetapi kucing juga bisa mengidap penyakit ini. Penularan penyakit ini terjadi secara fecal-oral, yaitu adanya bakteri Salmonella pada kotoran dari kucing yang dapat menyebar ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi.
Gejala yang ditimbulkan antara lain demam, mual, muntah, nyeri perut dan gangguan BAB. Sebaiknya periksakan diri ke dokter jika mengalami demam lebih dari 3 hari agar bisa dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan infeksi yang sedang terjadi dan bisa diberikan obat dan penanganan yang sesuai.
-
Toksoplasmosis
Penyakit Toksoplasmosis merupakan salah satu penyakit yang paling dikuatirkan oleh para penggemar kucing. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat menginfeksi kucing dan menular melalui kotoran kucing. Penyakit ini secara khusus berbahaya bagi wanita karena dapat menyebabkan beberapa gangguan terutama ketika sedang hamil.
Dilansir dari Center for Disease Control (CDC), pada ibu hamil, toksoplasmosis dapat menyebabkan keguguran, kematian janin di dalam kandungan dan cacat bawaan berat bagi janin, terutama pada retina mata. Oleh sebab itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan berkala akan penyakit ini dan berkonsultasi dengan dokter spesialis mengenai pengobatan dan perencanaan kehamilan.
-
Infeksi Bakteri Campylobacter
Bakteri Campylobacter adalah salah satu bakteri dalam saluran pencernaan kucing dan dapat ditularkan melalui kotoran kucing. Penularan akan terjadi ketika seseorang tidak mencuci tangan setelah bersentuhan dengan kucing serta sedang dalam kondisi imun rendah. Gejala yang ditimbulkan antara lain demam, diare, mual, muntah dan nyeri perut.
-
Infeksi parasit cryptosporidium
Cryptosporidiosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Cryptosporidium spp. Penyebarannya kurang lebih serupa dengan infeksi lain, yaitu melalui kotoran kucing. Gejala utama pada infeksi Cryptosporidiosis adalah diare dengan nyeri perut disertai mual dan muntah.
Demikianlah Bahaya Bulu Kucing: Penyebab Alergi & Penyakit Bagi Wanita? Semoga bermanfaat!